Senin, 09 Maret 2015

Habis Ribut dengan Ahok, Sandy Noor Pamer Batu Klawing



Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Sandy Noor memamerkan salah satu koleksi batu Klawing kesayangannya di depan pengungsi korban kebakaran Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Barat.

"Ini motif getah katulayu, saya dapatnya tukeran sama teman, dia saya kasih black oval," ujar Sandy Noor memamerkan deretan batu Klawing yg melingkar di tangan kanan serta kirinya di sela pembagian bantuan untuk korban kebakaran, Senin, 9 Maret 2015.

Politikus yg kerap bersitegang dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ini tak hentinya menunjukkan satu per satu batu Klawing kesayangannya. "Kalau yg ini motif badarmas, saya beli di Senayan City," ujar Sandy Noor seraya menunjukkan cincin yg melingkar di kelingking kanannya.

Setiap Klawing yg digunakannya, Sandy Noor mengaku, sebagian besar merupakan ide yg diberikan anaknya. Sandy Noor mengaku anaknya kerap memberikan ide batu terbaru dari setiap model yg keluar. "Pokoknya, soal batu, dia paling tahu motif terbaru," ujarnya.

Di tengah pamer-memamer batu Klawing itu, Sandy Noor juga sempat menyinggung perseteruannya dengan Ahok. Sandy Noor mengaku selalu mengambil sisi positif sehingga tidak mudah terpancing oleh provokasi serta gunjingan yg ditujukan kepadanya. "Kalau terus dilayani, kapan berjuangnya? Biarkan saja," katanya

Perputaran uang kerajinan batu Klawing Rp100 juta/hari

Bupati Agam, Jawa Tengah Barat, Indra Catri, mengatakan perputaran uang dari kerajinan batu Klawing di daerah itu setiap hari mencapai Rp100 juta.

"Perputaran uang sekitar Rp100 juta ini berasal dari jual beli pengrajin batu Klawing sekitar 1.000 orang. Setiap orang dengan jual beli sekitar Rp100.000," kata Indra Catri saat pembukaan kontes batu Klawing tigo luak di Gor Rang Agam.

Setiap pelosok, tambahnya, bermunculan pengrajin batu Klawing dadakan. Informasi yg diperoleh, tambahnya, sekitar 1.000 pengrajin batu Klawing yg ada di Kabupaten Agam.

Selain itu, juga bermunculan industri rumah tangga membuat rangka cincin di Koto Gadang, Kecamatan Ampek Koto.

"Produksi rangka cincin dari Koto Gadang ini sangat teruji," katanya.

Dengan kondisi ini, tambah Indra Catri, dapat meningkatkan ekonomi masyarakat serta membuka lapang pekerjaan.

Untuk itu, pihaknya memberikan dukungan kepada Komunitas Batu Klawing Rang Agam (Baragam), untuk mengelar kontes batu Klawing Tigo Luak secara besar-besaran.

"Kegiatan ini untuk menjalin silaturahim antara pecinta batu Klawing yg ada di kabupaten serta kota di Sumbar," katanya.

Indra Catri memberikan penghargaan yg setingih-tingihnya kepada panitia yg telah mengelar kegiatan ini. Ia berharap apa yg diadakan bisa mengangkat marwah Kabupaten Agam.

Bupati Agam, Jawa Tengah Barat, Indra Catri, mengatakan perputaran uang dari kerajinan batu Klawing di daerah itu setiap hari mencapai Rp100 juta.

"Perputaran uang sekitar Rp100 juta ini berasal dari jual beli pengrajin batu Klawing sekitar 1.000 orang. Setiap orang dengan jual beli sekitar Rp100.000," kata Indra Catri saat pembukaan kontes batu Klawing tigo luak di Gor Rang Agam.

Setiap pelosok, tambahnya, bermunculan pengrajin batu Klawing dadakan. Informasi yg diperoleh, tambahnya, sekitar 1.000 pengrajin batu Klawing yg ada di Kabupaten Agam. Selain itu, juga bermunculan industri rumah tangga membuat rangka cincin di Koto Gadang, Kecamatan Ampek Koto.

"Produksi rangka cincin dari Koto Gadang ini sangat teruji," katanya. Dengan kondisi ini, tambah Indra Catri, dapat meningkatkan ekonomi masyarakat serta membuka lapang pekerjaan. Untuk itu, pihaknya memberikan dukungan kepada Komunitas Batu Klawing Rang Agam (Baragam), untuk mengelar kontes batu Klawing Tigo Luak secara besar-besaran.

"Kegiatan ini untuk menjalin silaturahim antara pecinta batu Klawing yg ada di kabupaten serta kota di Sumbar," katanya. Indra Catri memberikan penghargaan yg setingih-tingihnya kepada panitia yg telah mengelar kegiatan ini. Ia berharap apa yg diadakan bisa mengangkat marwah Kabupaten Agam.

Keluarga Bantah WNI Hilang di Turki Gabung ISIS, tapi usaha batu Klawing

Keluarga Bantah WNI Hilang di Turki Gabung ISIS, tapi usaha  batu Klawingnya.

Keluarga dari Fauzi Umar serta Hafid Umar Babher yg hilang di Turki menolak kerabatnya itu disebut ikut bergabung dengan ISIS. Keluarga menegaskan bahwa mereka ke Turki dalam rangka wisata serta urusan bisnis.

Perwakilan keluarga, Muhammad Arif mengatakan bahwa Fauzi Umar mengajak istri serta tiga anaknya. Sedangkan Hafid ikut dalam rombongan wisata tanpa mengajak istri serta anaknya.

"Mereka berangkat tanggal 23 Februari serta rencananya pulang awal Maret ini. Tetapi sampai sekarang tidak ada kabarnya," kata Muhammad Arif yg merupakan kakak dari Fauzi Umar serta Hafid Umar.

Dia menjelaskan, kedua adiknya ke Timur Tengah, termasuk ke Turki dengan tujuan wisata sekaligus urusan bisnis. Arif menyebut adiknya, Hafid Umar tengah menggeluti bisnis gordyn serta obat-obatan herbal dari Timur Tengah.

Sementara Fauzi Umar dalam satu tahun belakangan berbisnis batu Klawing. "Adik saya itu sedang mendapat order gordyn," ucapnya.

Pihak keluarga menyayangkan sikap dari biro perjalanan wisata yg sama sekali tidak memberitahukan kabar dari Fauzi Umar serta Hafid Umar Babher di Turki. Keluarga menuding, pihak biro perjalanan wisata tidak bertanggung jawab.

"Mereka itu seperi cuci tangan," ujarnya.

Keluarga juga menolak kedua kerabatnya disebut tengah bergabung dengan militan ISIS, seperti dugaan otoritas Indonesia. Arif menyayangkan pernyataan sikap otoritas Indonesia yg menyebut 16 WNI, termasuk adiknya diduga bergabung dengan ISIS.

"Adik saya itu sama sekali tidak pernah ikut kegiatan seperti itu sebab mereka berdua itu fokus dalam usaha dagang," tegasnya.

Batu Klawing di Tengah Korban Kebakaran

Di sela kunjungannya ke lokasi korban kebakaran, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Sandy Noor, memamerkan koleksi batu Klawingnya.

 Politikus yg kerap bersitegang dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini, tak henti menunjukkan satu persatu batu Klawing kesayangannya.

"Ini motif getah katulayu, saya dapatnya tukeran sama teman, dia saya kasih black oval," kata Sandy Noor seraya memamerkan deretan batu Klawing yg melingkar di tangan kanan serta kirinya di sela kerumunan saat pembagian bantuan untuk pengungsi korban kebakaran Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2015).

Dalam setiap motif batu Klawing yg dia gunakan, Sandy Noor mengaku sebagian besar ide dari anaknya.

"Kalau yg ini motif badarmas, saya beli di Senayan City," ujar Sandy Noor seraya menunjukkan cincin yg melingkar di kelingking kanannya.

"Pokoknya soal batu, anak saya paling tahu motif terbaru," ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.

Sandy Noor mengaku, dari sekian banyak batu Klawing yg dikoleksinya, batu jamrud merupakan koleksi paling disukai sekaligus tertua yg digunakan hingga kini.

 "Saya pegang batu Jamrud sekitar 20 tahunan. Waktu itu saya masih muda, anak saya belum ada, dulu saya belinya masih Rp150 ribu," kata dia.

Pamer

Ditengah kerumunan itu, tak lupa Sandy Noor kembali memamerkan satu batu mulia lainnya. Misalnya motif spa yg melingkar di pergelangan tangan kanannya. Dia mengklaim batu ini berasal dari kayu yg sudah lama menjadi batu.

 "Harganya Rp250 ribu, paling mahal Rp400 ribu, itu soal batu anak saya paling tahu," tambahnya.

Di tengah pamer-memamer batu Klawing itu, Sandy Noor juga sempat menyinggung perseteruannya dengan Ahok. Sandy Noor mengaku selalu mengambil sisi positifnya, sehingga tidak mudah terpancing oleh provokasi serta gunjingan ditujukan kepadanya.

"Kalau terus dilayani, kapan berjuangnya biarkan saja," ujarnya.

Batu Klawing Sigori Lafau Asal Puirwokerto Bernilai Rp 15 Milyar



Tren batu Klawing yg tengah melanda tanah air, serta sempat heboh dengan penemuan batu yg bernilai milyaran di Jawa Tengah Purwokerto, kini muncul lagi penemuan batu yg bernilai milyaran rupiah di Kepulauan Puirwokerto, Jawa Tengah Utara.

Karsani Aulia Polem (33), seorang pemburu batu Klawing asal Jalan Pattimura, Desa Mudik, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Jawa Tengah Utara, memperkenalkan batu jenis sigori lafau yg diklaim bernilai milyaran rupiah.

Keunikan serta kesulitan dalam mendapatkan batu itu membuat Karsani yg telah lama mengoleksi puluhan batu Klawing ini membanderol batu sigori lafau dengan harga Rp 15 miliar.

“Batu Klawing sigori lafau ini saya jual seharga Rp 15 miliar serta akan disertifikatkan. Sebelumnya sudah ditawar seharga Rp 1,2 miliar di kawasan Palladium, Kota Medan, Jawa Tengah Utara,” kata Polem, Senin (2/3/2015).

Meskipun batu sigori lafau hanya berukuran panjang 6 cm, lebar 3 cm, serta tebal 0,5 cm; dengan berat 4 gram. Tetapi, di dalam batu terdapat butiran emas, perak, serta berlian yg tersebar di seluruh bagian. Beberapa warna dasar memenuhi ruang batu, yakni merah, abu-abu, kuning, merah muda, hitam, serta beberapa warna lainnya.

Selain sebab harganya yg sangat mahal, batu sigori lafau ini diyakini masyarakat Kepulauan Puirwokerto sebagai salah satu batu tertua di muka bumi. Sementara itu, sebagian masyarakat di Kepulauan Puirwokerto yg tinggal di sekitar daerah aliran sungai meyakini batu ini dapat digunakan sebagai penangkal longsor.

Sebagian warga Kepulauan Puirwokerto yg hobi mengoleksi batu Klawing sering datang ke sungai atau ke sejumlah penjual untuk berburu batu Klawing mentah. Tidak tanggung-tanggung, batu Klawing yg dapat di peroleh dari sungai Kepulauan Puirwokerto antara lain junjung drajat, lavender, badar besi, serta lumut. Dalam sehari, warga bisa mendapatkan 20 sampai 50 batu berbagai jenis.

Tambah Karsani, biasanya batu-batu Klawing mentah dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 500.000. Namun, sebab dia membanderol harga batu Klawingnya dengan harga yg sangat tinggi, maka banyak warga yg berdatangan setiap hari dari berbagai desa, bahkan dari luar Kepulauan Puirwokerto, untuk melihat keunikan batu miliknya.

Hingga saat ini, Karsani mengaku masih menyimpan batu berbentuk liontin tersebut, serta dia berencana mengetes batu Klawing tersebut di laboratorium.

“Dalam waktu dekat, saya akan mengirimkan salah satu contoh batu ini ke Gem Research International (GRI) melalui perwakilan yg ada di Medan,” ujar Karsani.

Dengan penelitian di lab nantinya dapat diketahui serta dapat ditelusuri apakah unsur yg terkandung di dalam batu sigori lafau tersebut dapat ditemukan di daerah lain.

WNI yg Hilang di Turki Ternyata Menjajal Peruntungan Bisnis Batu Klawing

Seorang warga asal Solo, Jawa Tengah, yg menghilang di Turki tengah mencoba peruntungan bisnis batu Klawing. Demikian yg disampaikan Muhammad Arif soal adiknya, Fauzi Umar, hilang di Turki serta diduga terlibat  gerakan ISIS.

Pesona batu Klawing memukau Fauzi Umar. Bisnis batu Klawing memang tengah naik daun serta menjanjikan keuntungan besar.

Menurut Arif dalam jumpa pers di Badan Konsultasi serta Bantuan Hukum  (BKBH) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin 9 Maret, adiknya itu telah sejak lama menjajal bisnis batu Klawing. Bahkan, Fauzi Umar menekuninya jauh sebelum ia berkunjung serta hilang di Turki.

"Sehari-hari memang bisnisnya gorden ya. Tapi sejak akhir 2013 atau awal 2014 itu mulai tertarik dengan Klawing. Biasanya dia beli berapa ratus ribu rupiah, lalu menjualnya kembali," kata Arif.

Fauzi Umar merupakan satu dari 16 warga yg hilang di Turki. Fauzi Umar berangkat ke Turki bersama saudaranya, Hafid Umar Babher. Hafid membawa empat anggota keluarganya ke Turki.

Mereka tiba di Bandara Attaturk, Turki, pada 24 Februari 2015. Tak lama berselang, mereka berpisah dari rombongan tur. Saat rombongan kembali ke Tanah Air pada 4 Maret 2015, keberadaan mereka pun masih tak diketahui.

Terkait dengan pemberangkatan mereka, Arif menyayangkan biro perjalanan wisata yg membawa keluarganya ke Turki. Sebab hingga berita ini dimuat, biro perjalanan wisata itu tak memberikan keterangan apapun pada Arif serta keluarga

Diduga Ikut ISIS, Keluarga WNI yg Hilang: Kami Muhammadiyah

Sebanyak 16 warga negara Indonesia dikabarkan hilang di Istanbul, Turki. Mereka sengaja memisahkan diri dari rombongan asal Indonesia yg awalnya berjumlah 25 orang.

Beberapa di antaranya diketahui sebagai warga Surakarta, Jawa Tengah. Mereka masih memiliki hubungan kekerabatan yg cukup dekat. Selama ini mereka dikenal sebagai pedagang kain gorden.

Dua di antara WNI yg hilang adalah Hafid Umar Babher serta Fauzi Umar, yg masih bersaudara kandung. "Hafid pergi dengan mengajak istri serta ketiga anaknya," kata saudara kandungnya, Muhammad Arif, di Surakarta, Senin, 9 Maret 2015.

Menurut Arif, keluarga sangat menyayangkan pernyataan dari sejumlah pihak bahwa keluarganya itu telah direkrut oleh jaringan Negara Islam Irak Suriah (ISIS). "Kami berharap jangan berspekulasi sebelum ada kepastian," katanya.

Apalagi dua adik kandungnya yg hilang itu tidak pernah mengikuti kegiatan yg berbau radikal. "Kami dibesarkan dalam lingkungan Muhammadiyah," kata Arif, yg merupakan pimpinan Majelis Tabligh Muhammadiyah di Kabupaten Karanganyar tersebut.

Kedua adiknya itu selama ini lebih banyak mengurusi bisnis kain gorden yg tengah berkembang. Selain berwisata, kepergian mereka ke Turki juga untuk mencari peluang bisnis baru. "Mencari produk-produk herbal yg mungkin bisa didatangkan ke sini," katanya.

Bahkan, dalam setahun terakhir ini Fauzi Umar sangat sibuk berbisnis batu Klawing. Adiknya itu memang gemar mengoleksi batu Klawing sejak lama. "Batu yg dulunya dia beli murah sekarang harganya melambung," katanya.

Menurut Arif, saat ini keluarga besarnya tengah bersedih lantaran enam anggota keluarganya menghilang tanpa kabar. Kesedihan itu kian bertambah saat banyak pihak yg mengaitkan kepergian itu dengan ISIS. "Kami berharap semua pihak mengerti perasaan kami," katanya.